PSPM Bareng BEI dan FAC Sekuritar Adakan lagi SPM “Modal 100K Cukup”

Tamansiswa (18/10) Pusat Studi Pasar Modal (PSPM) FH UII selenggarakan lagi Sekolah Pasar Modal (SPM) Rabu, 18 Oktober 2017 di Ruang Sidang Utama Lt. 3 FH UII Jl. Tamansiswa 158 Yk. SPM diselenggarakan atas kerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Yogyakarta dan FAC Sekuritas Yogyakarta.

 

Pusat Studi Pasar Modal mengadakan Sekolah Pasar Modal pada tanggal 18 Oktober 2017. Sekolah Pasar Modal merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan literasi tentang dunia investasi di pasar modal. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai dukungan institusi pendidikan terhadap program pemerintah “Yuk Nabung Saham”. Peserta adalah mahasiswa, karyawan dan dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.

 

Fakultas Hukum mengadakan Sekolah Pasar Modal ini berjenjang. Yang pertama (18 Oktober) merupakan SPM 1 dimana memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya investasi di pasar modal, dasar-dasarnya, serta analisa teknikal dan fundamental.

 

Materi pentingnya investasi dan pengenalan pasar modal disampaikan oleh Irfan Noor Riza selaku Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta & Solo. Dalam kesempatan ini, Irfan Noor Riza menyampaikan bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan bursa dengan keuntungan tertinggi selama 10 tahun terakhir, namun keuntungan tersebut ternyata sebagian besar dinikmati oleh investor asing. Selain itu, beliau juga mendorong agar mahasiswa fakultas hukum harus mampu menjadi pemilik perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan yang tercatat di bursa. hal ini didorong alasan masyarkat yang cenderung konsumtif terhadap produk-produk perusahaan namun tidak pernah berfikir untuk memiliki perusahaan yang mereka konsumsi produknya. Beliau juga memberikan beberapa inspirasi tokoh seperti Warren Buffet (Warren Edward Buffet) seorang investor asal Amerika sebagai orang terkaya ketiga di dunia. Dia merupakan loper koran yang kemudian belajar untuk berinvestasi di pasar modal. Selain Warren Buffet, tokoh inspirasi lain yaitu Lo Kheng Hong yang disebut-sebut sebagai Warren Buffetnya Indonesia.

 

Sementara itu, materi kedua terkait dengan analisa teknikal dan fundamental disampaikan oleh PT FAC Sekuritas. Dalam materi ini peserta diberikan pemahaman terkait bagaimana langkah- langkah yang harus dilakukan sebelum membeli saham. Salah satunya yaitu dengan melakukan analisa. Analisa yang diajarkan yaitu analisa teknikal dan fundamental. Analisa teknikal merupakan analisa saham dengan menggunakan data-data historis terkait perubahan suatu saham. Biasanya ditampilkan dengan chart. Kemudian analisa fundamental lebih menekankan pada indikator-indikator perusahaan seperti kinerja keuangan perusahaan. Pada intinya kita sebagai calon investor harus melihat kondisi perusahaan yang akan kita beli sahamnya, apakah perusahaan itu berkinerja baik (dilihat dari laporan keuangan, penerapan prinsip Good Corporate Governance, dan isu-isu lain perusahaan) atau tidak. Dengan melakukan analisa terlebih dahulu sebelum membelis saham suatu perusahaan, maka akan membantu ivnestor terhindar dari perusahaan yang berkinerja tidak baik dimana akan berdampak pada hasil investasi yang dilakukan investor. (ana)