Suparman Marzuki Jabat Ketua KY-RI

Suparman Marzuki Ketua KY RI

Suparman Marzuki Ketua KY RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisioner Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki terpilih menjadi ketua KY periode 2013-2015 menggantikan Eman Suparman. Dalam pemilihan langsung yang diikuti tujuh komisioner KY dan disaksikan semua pegawai KY, Selasa (18/6), Suparman terpilih menjadi ketua setelah mendapat dukungan empat suara mengalahkan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri yang mendapatkan dua dukungan suara dan Wakil Ketua KY Imam Anshori yang hanya mendapat satu suara.

Sedangkan wakil ketua terpilih Komisioner KY Abbas Said setelah mendapatkan empat suara mengalahkan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri yang mendapatkan dua dukungan suara dan Wakil Ketua KY Imam Anshori yang hanya mendapat satu suara.

Rapat pleno terbuka pemilihan ketua dan wakil ini dipimpin Ketua KY Eman Suparman. Eman mengatakan dirinya masih akan memimpin KY hingga 30 Juni mendatang dan pelaksanaan serah terima jabatan ketua dan wakil ketua akan dilaksanakan pada 1 Juli.

Usai pemilihan, Suparman Marzuki mengatakan konsen KY ke depan adalah membangun peradilan yang bersih dan yang berwibawa.

“Pikiran besar itu membutuhkan waktu cukup panjang, tetapi peletakan pemikiran (membangun peradilan yang bersih dan berwibawa) harus diletakkan dari sekarang,” kata Suparman.

Dia juga mengatakan KY dan Mahkamah Agung (MA) harus memperkuat kerja sama dalam mewujudkan peradilan yang bersih dan yang berwibawa tersebut. “Saya akui komunikasi dengan MA itu kurang maksimal dan harus dimaksimalkan lagi, tapi dalam rangka produktif dan kritis,” katanya.

Suparman juga akan memperkuat internal KY dalam mendukung kewenangan dan kewajiban yang diamanatkan dalam Undang-undang. “KY juga harus memantapkan diri untuk perubahan peradilan, untuk menuju itu maka internalnya harus diperkuat dan dibenahi,” katanya.

Suparman juga mengatakan akan melakukan berbagai kerjasama dengan lembaga nasional maupun lembaga internasional. “Di level nasional kami harus membangun hubungan yang intensif dengan kementerian dan lembaga negara terkait yang relevan,” kata Suparman.