Tamansiswa, (10/12/2012) Diskusi Panel FH UII “Optimisme Mewujudkan Perdamaian Dunia Yang Berkeadilan Pasca Pemberian Status Negara Observer Kepada Palestina”. Diselenggarakan oleh Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) Yogyakarta.
Departemen Hukum Internasional, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia kembali mengadakan Diskusi Panel dalam rangka membahas pemberian pengakuan Palestina sebagai negara observer di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Acara ini sukses diselenggarakan pada hari Senin, 10 Desember 2012 bertempat di Ruang Sidang Utama Lantai III, Gedung Fakultas Hukum UII. “Sangat penting dilakukan diskusi terbatas agar lebih jernih sejauh mana hukum dan hubungan internasional menganalisa status negara observer yang diberikan mayoritas anggota Majelis Umum (General Assembly) PBB.” ungkap DR. Syaifudin, SH, MH pada saat memberikan sambutan mewakili Dekan FH UII yang berhalangan hadir. Acara ini dihadiri baik dari mahasiswa Fakultas Hukum UII maupun dosen-dosen tetap di FH UII.
Ketika sebuah negara mengklaim memiliki kedaulatan sebagai negara maka paling kurang memenuhi syarat yang diberikan pada Konvensi Montivideo Tahun 1933 yakni penduduk yang permanen (permanent population), wilayah yang tetap (defined territory), pemerintahan (legitimate government), dan kemampuan melakukan hubungan dengan negara lain (ability to communicate with other states). “Pengakuan baik secara de facto dan de jure memberikan efek hukum bagi sebuah negara. Akibat pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, sebenarnya ini telah melanggar hukum internasional karena Israel mencaplok kedaulatan wilayah negara Palestina. Untuk mengatakan Palestina sebagai sebuah negara atau bangsa maka minimal harus memiliki pengakuan di banyak negara. Hanya memang pemberian pengakuan sebagai negara observer ini menimbulkan ketakutan internasional karena ditakutkan dengan status ini, Palestina akan menggugat para pelaku kejahatan internasional khususnya di Israel di Mahkamah Pidana Internasional.” papar Prof. Jawahir Thontowi, PhD, salah seorang narasumber dan guru besar FH UII.
Ditambahkan lagi menurut Guru Besar Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia, Prof. Jawahir Thontowi, PhD berpendapat bahwa secara hukum internasional pengakuan kolektif Sidang Umum PBB terhadap Palestina sebagai negara berdaulat dan sekaligus pemerintahannya yang lejitimit memberikan implikasi antara lain sebagai berikut: pertama, memperoleh hak-hak untuk melakukan suatu gugatan dalam suatu pengadilan di negara-negara yang mengakuinya. Kedua, terdapat dampak yang diberikan oleh pengadilan-pengadilan, baik terhadap lembaga legislative dan lembaga eksekutifnya., baik untuk masa lalu dan masa yang akan datang, Ketiga, memperoleh hak-hak atas kekebalan terhadap harta kekayaan dan tempat-tempat untuk wakip-wakil diplomatik. Keempat, memiliki hak untuk memohon dan mengirimkan berbagai harta milik dan berbagai barang kiriman dalam suatu wilayah negara-negara yang mengakuinya.
Israel pada dasarnya merupakan negara dengan wilayah yang tidak besar namun memiliki power yang sangat besar karena disupport oleh negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat. Di wilayah yang diperebutkan antara Palestina dan Israel, sebenarnya wilayah tersebut merupakan wilayah dimana memiliki keterikatan historis-teritorial antara tiga agama: Islam, Kristen dan Yahudi. “Pada tanggal 29 November 2012, Palestina diberikan status sebagai “non-members state” (observer state) oleh PBB dengan memenangkan pemungutan suara sebanyak 138 negara dan 41 abstain. Namun, di internal Palestina sendiri terdapat dua kelompok masyarakat yang saling bertentangan yakni Hamas dan Fatah. Hamas ini yang selalu ditentang oleh Israel. Namun, sekitar tahun 2011 setidaknya ada perjanjian Kairo (Cairo Agreement) dimana terdapat perundingan damai antara Hamas dan Fatah. Setidaknya, pasca pemberian status sebagai negara observer kepada Palestina, maka masyarakat regional dan internasional mulai mengakui legitimasi Palestina.” pendapat DR. Siti Mutia Setyawati, MA, narasumber yang berasal dari Universitas Gadjah Mada.
Sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Diskusi Panel tersebut, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, SH, MH berharap “Melalui penyelenggaraan acara diskusi panel ini, diharapkan semakin jernih persoalan pemberian status negara observer kepada Palestina. Meskipun status ini belum memberikan ruang bergerak lebih bagi Palestina dalam hukum internasional, namun setidaknya harapan untuk menjadi full member state di PBB semakin terlihat karena banyak negara-negara anggota PBB yang memberikan dukungan kepada Palestina.”
 Fakultas Hukum UII, Jum’at 7 Desember 2012. Bertempat di R.Sidang Utama FH UII, segenap Pimpinan dan Tenaga Kependidikan FH UII menerima kunjungan Pimpinan dan Tenaga Kependidikan dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang dipimpin oleh Dekan FH UNS Prof. Dr. Hartiwi Ningsih, SH., M.Hum.
Fakultas Hukum UII, Jum’at 7 Desember 2012. Bertempat di R.Sidang Utama FH UII, segenap Pimpinan dan Tenaga Kependidikan FH UII menerima kunjungan Pimpinan dan Tenaga Kependidikan dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang dipimpin oleh Dekan FH UNS Prof. Dr. Hartiwi Ningsih, SH., M.Hum.
Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH. selaku Dekan FH UII dalam sambutannya menyatakan bahwa menerima kunjungan dari FH UNS merupakan suatu kebanggan tersendiri, karena dalam sejarah FH UII baru pertama kali ini Program Studi S1 Ilmu Hukum FH UII dikunjungi oleh Perguruan Tinggi (PT) Negeri. “Biasanya justru kami yang datang ke PT negeri, dan hal ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan”, kata Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH.
Lebih jauh Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH. menyampaikan, “Pertemuan antara Pimpinan dan Tenaga Kependidikan dua PT ini pasti akan membawa kebaikan, bertemu untuk membangun Fakultas Hukum dan penegakkan hukum di Negara Indonesia. Suatu penghargaan yang tidak pernah terpikirkan bisa di kunjungi oleh FH UNS, banyak tokoh-tokoh yang dijadikan guru oleh FH UII bahkan tidak hanya sebatas studi banding saja bahkan ada tokoh FH UNS yang dijadikan konsultan untuk Akreditasi dan pengembangan proses belajar mengajar dan saat ini sudah ada kerjasama antara pascasarjana FH UII dan UNS untuk meningkatkan kualitas mahasiswa pascasarjana”. Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH. berharap dari pertemuan ini disamping membahas layanan oleh tenaga kependidikan akan ada pula kerjasama lebih lanjut di bidang pendidikan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan hukum di Negara Indonesia yang berdasarkan Hukum.
Sedangkan Dekan FH UNS Prof. Dr. Hartiwi Ningsih, SH., M.Hum menyampaikan, atas nama Pimpinan dan rombongan mengucapkan terimakasih karena telah diterima dengan secara luar biasa. UNS merupakan PT yang lebih muda dari UII sehingga dengan kunjungan ini UNS dapat menggali yang ada di UII, meskipun lebih muda dan dalam pelayanan sudah bersertifikasi ISO, saai ini UNS akan terus berpacu untuk menyamai dengan PT yang lebih tua. Menurut Prof. Dr. Hartiwi Ningsih, SH., M.Hum, FH UNS datang ke FH UII atas rekomendasi dari Prof. Dr. Adi Sulistiyono, SH., MH., (Prof. Dr. Adi Sulistiyono, SH., MH., saat ini sebagai salah satu konsultan akreditasi Program Studi Ilmu Hukum S1 FH UII). Prof. Dr. Hartiwi Ningsih, SH., M.Hum. juga berharap pada pertemuan ini dapat secara bersama-sama saling belajar dan kedepannya FH UII dapat juga berkunjung ke FH UNS.
Pada kunjungan tersebut selanjutnya diadakan sambung rasa yang dipandu oleh Wakil Dekan FH UII Dr. Saifudin, SH., M.Hum. tentang pelayanan kepada mahasiswa, orang tua dan stake holder yang merupakan Tugas dan Wewenang Tenaga Kependidiakan terbagi dalam 3 kelompok yaitu (1) Pelayanan Bidang Administrasi Akademik, Perpustakaan dan IT (2) Pelayanan Administrasi Keuangan (3)Pelayanan Administrasi umum dan rumah Tangga.
Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia, Kamis, 29 November 2012, melalui Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana (PPS) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sefriani, SH., M.Hum. berhasil meraih Gelar Doktor Bidang Ilmu Hukum dengan Predikat Cumloude.
Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia, Kamis, 29 November 2012, melalui Ujian Terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana (PPS) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sefriani, SH., M.Hum. berhasil meraih Gelar Doktor Bidang Ilmu Hukum dengan Predikat Cumloude.
Saat ini keterlibatan negara secara langsung maupun tidak langsung ke wilayah perdagangan internasional terus meningkat secara kualitatif dan kuantitafif. Hal ini mengakibatkan pula semakin meningkatnya negara yang terlibat di Lembaga Arbitrase Komersial Internasional (AKI). Berdasakan data statistik yang ada sepertiga kasus yang diajukan ke forum Internasional Chamber of Commerce (ICC) telah melibatkan negara sebagai salah satu pihak yang bersengketa. Salah satu forum yang banyak dipilih oleh para pihak untuk menyelesaikan sengketa adalah AKI, Hal ini dikarenakan AKI membunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah lembaga ini apabila dibandingkan dengan pengadilan nasional antara lain adalah penyelesaian sengketa yang lebih cepat, hemat waktu, biaya, profesional karena ditangani oleh orang yang berkompeten di bidangnya, bersifat final dan mengikat, memiliki proses beracara yang tidak begitu formal dan fleksibel serta terjaminnya proses kerahasiaan berperkara. Namun dibalik kelebihan-kelebihan tersebut cukup banyak pula putusan arbitrase yang tidak dapat dilaksanakan secara memuaskan karena adanya penolakan dari pihak yang kalah untuk melaksanakan putusan secara sukarela.
Berdasarkan salah satu latar belakang masalah tersebut, Disertasi dengan judul “Pelaksanaan Putusan Arbitrase Komersial Internasional Terkait Imunitas Aset Negara Asing di Depan Pengadilan Nasional dalam Perspektif Hukum Internasional” yang ditulis oleh Sefriani, SH., M.Hum. yang juga Staff Pengajar (Dosen) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia tersebut pada Kamis, 29 November 2012 bertempat di ruang sidang PPS Fakultas Hukum UGM, setelah diuji oleh Dewan Penguji yang terdiri atas: Dr. Paripurna P Sugarda, SH., M.Hum., LLM (Ketua Penguji), Prof. Dr. Marsudi Tri Atmojo, SH., LLM (Promotor), Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D. (co-promotor), Prof. Dr. Nindyo Pramono, SH., MS, Prof. H. Hawin, SH., LLM., Ph.D. Dr. Sigit Riyanto, SH., LLM, Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D. Dr. Sutanto, SH., MS., serta Prof. Dr. Agustinus Supriyanto, SH., M.Si. Sebagai penguji, berhasil mengantarkan Sefriani, SH., M.Hum. meraih gelar Doktor di bidang ilmu Hukum dengan predikat Cumloude.
Dengan keberhasilan ini Dr. Sefriani, SH., M.Hum. merupakan doktor ke 23 yang dimiliki oleh Fakultas Hukum UII (Profesor 3, Doktor 23 dan S2 sebanyak 28). Sedangkan bagi Fakultas Hukum UGM, Dr. Sefriani, SH., M.Hum. merupakan doktor ke 82 yang sudah diluluskan oleh PPS Fakultas Hukum UGM serta Doktor ke 1828 yang sudah diluluskan oleh UGM. Segenap keluarga besar & Civitas akademika Fakultas Hukum UII mengucapkan selamat kepada Dr. Sefriani, SH., M.Hum. atas diraihnya Gelar Doktor di bidang ilmu hukum.
Image
ImageMalang (uiinews) Alhamdulillah, bertepatan dengan hari Pahlawan, tanggal 10 November, nama UII kembali harum dengan terpilihnya utusan Fakultas Hukum UII sebagai runner up kompetisi debat hukum. Dalam acara Brawijaya Law Fair III ini, utusan dari UII dapat mengalahkan beberapa Universitas yang ada di Indonesia dan berhasil merebut juara ke 2. Acara tersebut merupakan
Malang (uiinews) Alhamdulillah, bertepatan dengan hari Pahlawan, tanggal 10 November, nama UII kembali harum dengan terpilihnya utusan Fakultas Hukum UII sebagai runner up kompetisi debat hukum. Dalam acara Brawijaya Law Fair III ini, utusan dari UII dapat mengalahkan beberapa Universitas yang ada di Indonesia dan berhasil merebut juara ke 2.
Acara tersebut merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Fakustas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw), bertempat di Gedung Widyaloka dengan mengundang seluruh Universitas se-Indonesia. Acara Brawijaya Law Fair yang ke-3 ini, dihadiri oleh 15 universitas yang ada di Indonesia,dan salah satunya adalah UII.
Tim debat yang terdiri dari Reza Achmad Cheema (Ketua Delegasi FH UII) , Afiyatun, dan Arbi Hadi Tama berhasil mendapatkan juara II dari lomba tersebut. Kisah perjalanannya cukup panjang, tim yang diketuai oleh Reza Achmad Cheema berangkat dari Jogjakarta pada hari Selasa malam 6 November 2012 dari stasiun Tugu, didampingi oleh Bapak Jamaludin Ghafur SH M.Hum. Tiba di Malang pada hari Rabu jam 05.30 dan kemudian transit di hotel yang telah disediakan oleh panitia. Siangnya tim Debat langsung mengikuti Technical meeting sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Lomba Debat yang dilaksanakan tanggal 8-9 November itu, dimulai pada hari Kamis (8/11/12) yang dijadwalkan untuk babak penyisihan seluruh tim. Pada babak penyisihan, FH UII adalah satu-satunya tim debat yang selalu menang dengan point mutlak. Yang paling membanggakan, utusan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) yang merupakan juara bertahan dari tahun-tahun sebelumnya juga berhasil dikalahkan oleh delegasi UII. Satu grup yang terdiri dari 4 tim di babak penyisihan membuat kemenangan FH UII tersebut berhasil keluar sebagai juara grup. Tim tersebut antara lain adalah utusan dari Universitas Negeri Lampung (UNILA), Universitas Mataram (UNRAM) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Setelah menjalani babak penyisihan, baru pada sore jam 16.00 (masih di hari yang sama) pengumuman tim yang lolos ke semifinal diumumkan. Alhasil UII bertemu UGM dan UI bertemu dengan Unpad. Keempat tim itu berstatus sebagai juara grup di grupnya masing-masing. Selanjutnya, di hari yang berbeda, yaitu Jum’at (9/11/12) UII dan UGM yang sama-sama mengusung nama Yogyakarta, bersaing untuk memperebutkan kursi final pada babak semifinal. Persaingan ketat antara keduanya tidak menghalangi delegasi UII untuk maju ke babak selanjutnya. UII mengalahkan UGM pada babak semifinal dengan nilai mutlak (3 juri memenangkan) sehingga UII pun harus berjuang melawan UNPAD yang juga lolos pada babak semifinal melawan UI.
Pada babak final, kedua tim (UII dan UNPAD) nampak sama-sama unggul. Babak final juga dilaksanakan di hari yang sama pada pukul 14.30 di auditorium FH Brawijaya yang beralamat di Jl. Veteran Malang, Jawa Timur . Yang berbeda pada babak ini adalah disaksikan oleh umum dan jurinya yang terdiri dari 5 orang. Diantara juri pelengkap tersebut adalah penasehat hukum KPK dan perwakilan dari Kementerian aparatur negara. Setelah perdebatan kedua tim selesai, pengumuman juara tidak langsung dilakukan. Pengumuman juara 1 dan juara 2 lomba tersebut dilaksanakan hari Sabtu (10/11/12) di Gedung Widyaloka Unibraw setelah selesai acara Talkshow Nasional bertema Reformasi Birokrasi dalam bingkai Pancasila sebagai solusi mengatasi bencana korupsi. Walhasil, ketika pengumuman, UII dinobatkan sebagai juara kedua Nasional. Dan berhasil mendapat uang Pembinaan 4 juta rupiah serta Piala Prof. Abdul Mukhti fajar, Congrats!! Semoga prestasi ini akan terus terukir. FKPH Berjaya! (sariyanti)
 Fakultas Hukum. Minggu, 04 November 2012. Temu Orang Tua/Wali mahasiswa baru merupakan petemuan batiniah, yaitu untuk menjalin silaturrahmi antara Orang Tua/Wali mahasiswa dengan Fakultas dalam suatu wadah keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.
Fakultas Hukum. Minggu, 04 November 2012. Temu Orang Tua/Wali mahasiswa baru merupakan petemuan batiniah, yaitu untuk menjalin silaturrahmi antara Orang Tua/Wali mahasiswa dengan Fakultas dalam suatu wadah keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.
Lebih jauh Wakl Rektor III, Ir. H. Bachnas, M.Sc. (mewakili Rektor UII) pada sambutan Temu Orang Tua/Wali mahasiswa baru TA. 2012/2013 menyatakan bahwa di UII untuk menanamkan akhlakul kharimah sebelum mahasiswa melaksanakan kuliah terlebih dahulu dilakukan Placement Test. Disamping Placement Test di UII juga ditanamkan jiwa kepemimpinan melalui Latihan Kepemimpinan Islam Dasar (LKID) sehingga nantinya akan terbentuk sarjana-sarjana yang mempunyai intelektual tinggi dan berakhlak Islam. Namun demikian Ir. H. Bachnas, M.Sc. berharap Orang Tua/Wali mahasiswa mampu untuk bergandengan tangan dan bersama-sama dengan UII untuk membina mahasiswa yang merupakan aset bangsa.
Dengan demikian Ir. H. Bachnas, M.Sc. berharap dengan apa yang sudah dilakukan oleh UII mendapatkan support dari Orang Tua/Wali mahasiswa serta adanya komunikasi yang terbuka dengan pimpinan fakultas, prodi dan dosen-dosen maka nilai-nilai akhlak yang ditanamkan kepada mahasiswa dapat tertanam dengan baik untuk membentuk sarjana-sarjana UII yang mempunyai intelektual tinggi dan berakhlak Islam.
 Fakultas Hukum. Minggu, 04 November 2012. Temu Orang Tua/Wali mhs baru merupakan acara yang sudah diselenggarakan tiap tahunnya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII). Acara ini rutin diselenggarakan karena banyak membawa kebaikan dan kemajuan bagi proses belajar mengajar serta mampu meningkatkan kualitas lulusan di FH UII.
Fakultas Hukum. Minggu, 04 November 2012. Temu Orang Tua/Wali mhs baru merupakan acara yang sudah diselenggarakan tiap tahunnya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII). Acara ini rutin diselenggarakan karena banyak membawa kebaikan dan kemajuan bagi proses belajar mengajar serta mampu meningkatkan kualitas lulusan di FH UII.
Hal tersebut disampaikan oleh Dekan FH UII Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH. ketika membuka secara resmi temu Orang Tua/Wali mahasiswa baru T.A. 2012/2013 di Ruang Sidang Utama Lantai III yang diikuti oleh orang Tua/Wali mhs, Dosen Pembimbing Akademik dan Tenaga Kependidikan.
Lebih jauh Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH., menyatakan bahwa kian hari tantangan ke depan akan semakin berat, sehingga FH UII akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas supaya dimasa mendatang FH UII akan terus dan mampu bersaing. Bahkan menurut Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH., jangan sampai dimasa mendatang kita hanya mampu menjadi penonton saja serta tidak bisa mempunyai peran dikarenakan kualitas yang tidak berkembang dan kurang mampu bersaing. Orang Tua/Wali merupakan pilar pokok bagi perkembangan kemajuan proses belajar mengajar sebab peran Orang Tua/Wali saat ini tidak hanya cukup membiayai kuliah sampai selesai saja tetapi lebih dari itu, harus turut serta memberikan pengawasan, perhatian dan pengawasan dalam proses pendidikan di FH UII bahkan, dalam proses akreditasi saat ini Orang Tua/Wali sudah dianggap sebagai Stake Holder.
Dihadapan Orang Tua/Wali Dr. H. Rusli Muhamamd, SH., MH., juga menyampaikan bahwa Insya Allah FH UII beserta komponennya akan dengan ikhlas menerima dan akan memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putri Orang Tua/Wali mahasiswa baru T.A. 2012/2013 sehingga dapat menjadi seperti yang dicita-citakan serta menjadi sarjana-sarjana yang berkualitas dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain. Pada kesempatan tersebut disampaikan juga penjelasan akademik dan sistem pendidikan yang ada di FH UII oleh Ka.Prodi (S1) Ilmu Hukum Karimatul Ummah, SH., MH., serta penjelasan Layanan Informasi Akademik oleh Dr. Drs. Rohidin, M.Ag.
 Fakultas Hukum. Minggu, 04 November 2012. Orang Tua/Wali mahasiswa baru mempercayakakan pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) tentu saja dengan pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut diantaranya adalah: FH UII berasaskan Islam serta merupakan perguruan tinggi tertua dengan Visi dan Misi yang terarah.
Fakultas Hukum. Minggu, 04 November 2012. Orang Tua/Wali mahasiswa baru mempercayakakan pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) tentu saja dengan pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut diantaranya adalah: FH UII berasaskan Islam serta merupakan perguruan tinggi tertua dengan Visi dan Misi yang terarah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Orang Tua/Wali mahasiswa Dr. Edy Wahyono, SP. Yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor BKN Yogyakarta pada acara Temu Orang Tua/Wali mhs baru T.A. 2012/2013.
Menurut Dr. Edy Wahyono, SP. ketika secara simbolik menyerahkan mahasiswa baru TA 2012/2013 untuk mengikuti pendidikan di FH UII, banyak harapan yang digantungkan di FH UII dalam memberikan pendidikan bagi mahasiswa, namun tidak adil jika semua pendidikan diserahkan ke FH UII, peran orang tua juga sangat penting untuk mampu mengarahkan pendidikan yang sudah ditempuh oleh putra-putrinya agar setelah lulus dapat menjadi seperti apa yang dicita-citakan, misalnya menjadi enterpreneurship, menjadi pegawai swasta atau bahkan menjadi pegawai negeri.
Dari ketiga-tiganya, persaingannya tentu saja sangat ketat sehingga ketika lulus harus mempunyai kualitas yang tinggi. Oleh karena itu sebagai wakil dari Wakil Orang Tua/Wali mahasiswa baru Dr. Edy Wahyono, SP. juga menyampaikan, dengan mengucapkan basmallah dan memohon Ridhlo Allah semoga putra-putri yang dititipkan di FH UII ini kelak dapat menjadi seperti pendahulu-pendahulu mereka serta dapat menjadi seperti apa yang dicita-citakan.
 Fakultas Hukum. Minggu, 04 Nov 2012. Berdasarkan sejarah berdirinya, UII mempunyai kontribusi yang besar bagi perguruan-perguruan tinggi besar di Indonesia, diantaranya adalah diambilnya beberapa fakultas (Fakultas Kedokteran, Fakultas Pendidikan dan Fakultas Agama) oleh beberapa perguruan tinggi terkemuka di indonesia, bahkan saat ini alumni UII yang tersebar diseluruh Indonesia dan banyak menjadi tokoh nasional juga telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi bangsa Indonesia.
Fakultas Hukum. Minggu, 04 Nov 2012. Berdasarkan sejarah berdirinya, UII mempunyai kontribusi yang besar bagi perguruan-perguruan tinggi besar di Indonesia, diantaranya adalah diambilnya beberapa fakultas (Fakultas Kedokteran, Fakultas Pendidikan dan Fakultas Agama) oleh beberapa perguruan tinggi terkemuka di indonesia, bahkan saat ini alumni UII yang tersebar diseluruh Indonesia dan banyak menjadi tokoh nasional juga telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi bangsa Indonesia.
Dr. Suparman Marzuki, SH., M.Si., alumni sekaligus dosen FH UII yang juga menjabat sebagai Komisioner Komisi Yudisial RI yang pada acara Temu Orang Tua/Wali mhs baru T.A. 2012/2013 berkenan menyampaikan testimoninya tersebut lebih jauh menyatakan bahwa saat ini 90% pengacara yang ada di D.I.Yogyakarta adalah alumni Fakultas Hukum UII. Disamping Alumni FH yang menjadi pengacara, hakim atau jaksa pada beberapa tahun ini banyak juga alumni FH UII yang dipercaya oleh negara untuk memberikan kontribusinya berupa tenaga dan pikiran untuk kemajuan republik ini yang memang dalam sejarah berdirinya UII merupakan bagian dari Republik ini.
Dengan program-program yang ada (Program Ilmu Hukum S1, Program Pascasarjana dan Program Profesi Advokad/PKPA), FH UII akan terus mengembangkan diri untuk dapat semakin banyak melahirkan pemikir-pemikir dan pejuang-pejuang demi kemajuan bangsa Indonesia.
Dalam akhir testimoninya Dr. Suparman Marzuki, SH., M.Si., menyampaikan bahwa keputusan untuk kuliah di FH UII sudah tepat. Dengan keterbukaan para dosennya untuk setiap saat berdiskusi dengan para mahasiswa, aktifitas mahasiswa di kampus yang tidak pernah tidur dapat membentuk jiwa dan karakter mahasiswa sehingga terbangun menjadi generasi “Some Body” yang bermakna dan bermanfaat bagi lingkungannya.
Juli lalu berita membanggakan datang dari UKM non akademis yang meraih prestasi gemilang dengan menjuarai event berskala nasional yang diadakan secara reguler oleh Universitas Pancasila, Jakarta. Kejuaraan Nasional yang diadakan tahunan ini sudah memasuki umur ke 22 tahun penyelenggaraanya. Event yang tidak bisa di bilang main-main ini mempertemukan seluruh team basket terbaik tingkat Fakultas Hukum untuk mendapatkan prestasi sebagai team Basket Hukum TERBAIK tahun 2012.
Bpk. Saifudin SH,Mhum selaku wakil dekan melepas 12 pemain yaitu :Surya Gautama (07), M. Arif Rahmanda (08), Rizky Putra N.(09), Hendra Wahyu(09), wawan(09), yudi hermawan(10), Agi Indra(10), Fahmi jaidin(10), Unardi Sumsago(10), Dedi Suwandi(11), Adha Raihanun(11), Sofyan(11) 2 manager :Nuraini(10), Wury Oktavian(11) dan 1 orang arsitek anyar yang baru di rekrut 3 bulan sebelum pertandingan yaitu Johan Palagan Spd. Bendahara:Rozzyana N.(09) bendahara: Ani Mugi R.(09) .
Kontingen FH UII berharap memperoleh prestasi yang baik tahun ini dibanding tahun lalu. Namun Alloh SWT ternyata memberikan jauh lebih baik dari yang di harapkan. Sungguh memuaskan, kontingen FH UII berhasil Mendapatkan “Piala PRESIDEN”. Suatu penghargaan kehormatan sebagai piala yang di gilir selama 22 tahun. Selain itu Juara I Piala “MENTERI HUKUM dan HAM” dan mendapatkan gelar sebagai Team No. #1 tahun 2012 (The Best of Teams). Bertanding di kota kota tetangga tidak menyurutkan para pejuang lapangan hijau dari FH UII untuk menampilkan performa terbaiknya, demi menggapai prestasi dan mengharumkan almamter UII.
Fase Group FH UII bertemu dengan Universitas AtmaJaya (JKT), Universitas Andalas(Padang), Universitas Pancasila A (JKT), 2 pertandingan awal di lalui FH UII dengan mulus, menumbangkan Atma JKT 74-44 dan Andalas 60-45, dan menemui sedikit kesulitan pada laga penentu juara group melawan Pancasila lewat extra quarter karena di quarter 4 pancasila dapat menyamakan kedudukan, hingga FH UII kalah dengan beda 2 score, namun pertandingan ini tidak menghalangi kontingen dari FH UII untuk melaju pada fase berikutnya. Pada perempat final FH UII bertemu dengan FH Samratulangi (Manado) pertandingan berjalan imbang, namun pada akhir pertandingan FH UII dinyatakan lolos ke fase berikutnya karena FH Samratulangi di diskualifikasi karena ada pelanggaran admirnistatif, melaju ke semifinal melawan FH Tanjungpura (Kalimantan Timur) FH UII berhasil melebarkan jaraknya meski pada quarter 1-2 beda point cukup ketat namun lewat Half time FH UII dapat mengungguli dengan jarak 18 point.
Masuk ke Final untuk pertama kalinya sejak 10 tahun mengikuti event ini merupakan kesempatan yang tidak disia-siakan sama sekali oleh anak-anak FH UII, melawan rival abadi yaitu FH UI yang 3 tahun belakangan selalu berhasil mengkandaskan perjuangan kontingen FH UII di pertandingan-pertandingan penentu. Ttahun ini dengan kekuatan-kekuatan baru tanpa kesulitan FH UII mengandaskan perlawanan FH UI dengan score 77-40, dan mengakhiri Kejuaraan Nasional Fakultas Hukum Se-Indonesia dengan gelar Juara 2012. Special thaks to : M.Reza Vahlevi, Andre Bengawan, LEM FH UII, Dekanat FH UII, bang Yade, bang…. , bang… Mbk… semua kakak alumni (gak bisa ke sebut semua terbatas) -_-“ hehehe… dan kawan-kawan kita yang sudah selalu membantu secara riil maupun materiil thanks guys. (Sumber: Tim Publikasi Basket FH UII)
Fakultas Hukum UII. Kembali mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberantasan korupsi yang melanda Negeri Ini. Kepedulian terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia ini ditunjukkan dengan keikut sertaan wakil mahasiswa FH UII dalam acara Training KPK “Anti Corruption Youth Camp Training” yang dilaksanakan pada 9-12 Oktober 2012 di Hotel Jambuluwuk Bogor.
Fakultas Hukum UII. Kembali mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberantasan korupsi yang melanda Negeri Ini. Kepedulian terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia ini ditunjukkan dengan keikut sertaan wakil mahasiswa FH UII dalam acara Training KPK “Anti Corruption Youth Camp Training” yang dilaksanakan pada 9-12 Oktober 2012 di Hotel Jambuluwuk Bogor.
Anti Corruption Youth Camp Training kali ini diikuti oleh 97 orang peserta hasil seleksi KPK dari 500 essay dan proposal seluruh Indonesia dari data based jaringan yang sebelumnya memang telah bekerja sama dengan KPK, yang di claim sebagai pemuda-pemudi terbaik Indonesia yang concern dalam mengkampanyekan pemberantasan korupsi saat ini. Fakultas Hukum UII diwakili oleh Aria Bima Sakti mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2008 dalam program trainning KPK Anti Corruption Youth Camp angkatan pertama ini.
Menurut Aria Bima Sakti yang juga sebagai Pengurus Pusat Ikatan Senat Mahasiswa hukum Indonesia (ISMAHI) atau “Council Associations of Indonesian Law Student”, program ini dilaksanakan dengan harapan dapat terbangunnya jaringan sesama pemuda penggiat anti korupsi di seluruh Indonesia, dan dapat melakukan pergerakan bersama dalam kampanye pemberantasan korupsi serta direncanakan akan diselenggarakan setiap tahunnya.
Tampil sebagai pembicara pada Anti Corruption Youth Camp Training tersebut adalah: Ketua KPK-RI abraham Samad, Wakil Ketua KPK-RI Bambang Widjojanto , Tokoh Masyarakat dan Ulama AA.Gym serta pakar ilmu politik dan kebijakan Publik Anis Baswedan.