TIM FH UII tembus Semifinal International Humanitarian Law Moot Court Competition
TIM FH UII tembus Semifinal International Humanitarian Law Moot Court Competition

 
Pelatihan Klasiber dan Nilai Mandiri Dosen  Badan Sistem Informasi UII
 
UII Kaliurang, (11/12) Badan Sistem Informasi (BSI) UII menyelenggarakan pelatihan Klasiber selama dua hari (10 s.d. 11 Desember 2014) untuk Staf Akademik dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) seluruh fakultas di lingkungan UII di Ruang Clasyber Gedung Rektorat UII.
 

UII Kaliurang, (11/12) Badan Sistem Informasi (BSI) UII menyelenggarakan pelatihan Klasiber selama dua hari (10 s.d. 11 Desember 2014) untuk Staf Akademik dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) seluruh fakultas di lingkungan UII di Ruang Clasyber Gedung Rektorat UII. Direktur BSI Paryana Puspaputra, ST., M.Eng., Ph.D. menyampaikan dalam pembukaannya bahwa pembekalan pengetahuan tentang klasiber pada tendik devisi Akademik dan SIM diharapkan dapat mengawal pelaksanaan pembelajaran melalui media internet ini.
Pembelajaran dengan model klasiber ini telah menjadi model pembelajaran yang bisa dikatakan mulai diwajibkan oleh Dikti. Ada pertanyaan dalam Borang Akreditasi yang menspesifikkan mengenai pemakaian klasiber dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu UII sejak 2008 sudah mulai membangun 12 server klasiber. Fasilitas ini cukup untuk memfasilitasi 2000 mahasiswa yang aktif klasiber dalam waktu bersamaan. Namun saat ini belum banyak dosen yang memanfaatkan fasilitas ini. Pelatihan ini juga diharapkan tendik dapat mendorong para dosen untuk memanfaatkan fasilitas ini. Tendik dapat menjadi katalisator untuk memulai pembelajaran berbasis internet tersebut. Namun pada akhirnya kemandirian dosen dalam mengelola klasiber ini harus terus di bangun.
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam kelas klasiber. Dosen juga harus mempersiapkan administrasi pembelajaran seperti Course Out Line, SAP maupun Silabi. Maksimal pertemuan klasiber yang dilakukan sebanyak 40% dari seluruh jumlah pertemuan yang direncanakan. Ketua Program Studi (KAPRODI) melalui Dekan perlu mengajukan daftar mata kuliah dan dosen yang menggunakan klasiber dengan melampirkan Course Outline dan SAP E-Learning yang telah divalidasi oleh KAPRODI kepada Rektor dengan tembusan Kepala Badan Pengembangan Akademik (Ka. BPA), Direktur Direktorat Akademik (Dir. DA), dan Kepala Badan Sistem Informasi (Ka. BSI). Setelah melalui proses administratif maka akan diterbitkan SK mengajar E-Learning (klasiber) kepada dosen yang bersangkutan sehingga dosen yang bersangkutan dapat memberi label klasiber dan memberikan Course Outline dan SAP pada perangkat pembelajaran.
Pelatihan tersebut juga mempraktikan sistem pemrosesan nilai dengan menggunakan program nilai mandiri dosen. Program ini dimanfaatkan oleh para dosen untuk memberikan hasil evaluasi akhir belajar mahasiswa. Komponen yang dikembangkan tetap menggunakan komponen penilaian UII mulai dari kehadiran mahasiswa, tugas, keaktifan mahasiswa dalam kelas, UTS, dan UAS sesuai dengan kontrak belajar antara dosen pengampu dan mahasiswa. Program ini dapat berjalan off line, tetapi pada saat melakukan upload nilai komputer harus terhubung dengan internet. Pengamanan yang dilakukan dengan cara memanfaatkan token password, dimana dosen yang bersangkutan harus mengirimkan e-mail utama dosen. Melalui email tersebut sistem akan mengirimkan kode token untuk memvalidasi kebenaran dosen pengirim nilai. Sederhana dan cukup efektif digunakan oleh dosen.
"DPRRW

"DPRRWTamansiswa (uiinews) Pusat Studi Hukum dan Konstitusi (PSHK) Fakultas Hukum UII menggelar sebuah Fokus Discusion Group (FGD) tentang “Penelitian Empiris Penyiapan RUU Pertanahan Komite I DPD RI”

Tamansiswa (uiinews) Pusat Studi Hukum dan Konstitusi (PSHK) Fakultas Hukum UII menggelar sebuah Fokus Discusion Group (FGD) tentang “Penelitian Empiris Penyiapan RUU Pertanahan Komite I DPD RI”.

Acara ini terselenggara bekerjasama dengan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Jakarta, di Ruang Sidang Utama Lantai 3 Jl. Tamansiswa 158 Yogyakarta . Acara yang berlangsung pada hari Kamis (11/12) 2014 dibuka oleh Dekan FH UII (Dr. Aunur Rohim Faqih, SH.,M.Hum) tepat pukul 09.00 wib. Dihadapan sekitar 130 peserta yang terdiri dari para praktisi hukum, dosen Fakultas Hukum dan mahasiswa FH . Aunur Rohim mengatakan menyambut baik acara-acara ilmiah yang diselenggarakan oleh PSHK ini, sebab dengan media ilmiah seperti ini kalangan akademika bisa menyumbangkan ide dan pemikiran-pemikiran kepada penyelengara pemerintahan dan Negara.
Kali ini FH UII melalui Pusat Studi Hukum dan Konstitusi bekerjasama dengan DPD RI menyelenggarakan (FGD) tentang “Penelitian Empiris Penyiapan RUU Pertanahan Komite I DPD RI”, diharapkan dari hasil kegiatan ini bisa memberikan sumbang saran dan masukan terhadap kinerja DPD RI di Jakarta. Dekan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Yance selaku Sekretaris DPD RI yang mempercayakan kegiatan FGD ini kepada PSHK FH UII Yogyakarta.

FGD ini menghadirkan nara sumber handal dalam bidangnya, diantaranya Nurhasan Ismail dan Mukmin Zakie SH MHum PhD (dosen FH UII dan Direktur PSHA). Keduanya membahas tentang ‘Masyarakat Hukum Adat dan Reforma Agraria’, sedangkan nara sumber kedua membahas tentang ‘Mencari Akar Permasalahan Konflik Pertanahan’.
TIM Promosi FH UII Odiex 2014
TIM Promosi FH UII Odiex 2014

 
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) ambil bagian mempromosikan diri kepada masyarakat dalam acara UII Open Day and Innovation Expo (UII ODIEX) 2014, sejak Senin hingga Kamis (11/12). Tim promosi fakultas menghadirkan berbagai barang dan perlengkapan yang umum dikenakan dalam profesi Sarjana Hukum, seperti toga hakim dan toga pengacara.
 

Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) ambil bagian mempromosikan diri kepada masyarakat dalam acara UII Open Day and Innovation Expo (UII ODIEX) 2014, sejak Senin hingga Kamis (11/12). Tim promosi fakultas menghadirkan berbagai barang dan perlengkapan yang umum dikenakan dalam profesi Sarjana Hukum, seperti toga hakim dan toga pengacara. Guna menarik perhatian pengunjung, beberapa gambar alumni FH UII yang sudah menunjukkan kiprahnya tingkat nasional, juga tidak ketinggalan turut dipampang dalam banner.
“Fakultas Hukum merupakan kampus bersejarah yang dikenal sebagai kampus perjuangan karena memiliki pengaruh besar dalam dunia pergerakan mahasiswa, teurtama di Yogyakarta.”, ungkap Gagah, seorang anggota tim pameran FH mempromosikan FH ketika presentasi tentang FH UII pada Selasa pagi.
Sementara, Nia, presenter lain tampak lebih semangat ketika memaparkan kiprah alumni FH UII dalam kancah nasional. Beberapa gambar alumni FH UII yang sudah populer bagi publik, seperti Moh. Mahfud MD, Artidjo Alkostar, Busyro Muqoddas, Abdul Haris Semendawai dan Erwin Moeslimin Singajuru, juga turut ditampilkan di layar slide mengiringi presentasinya. “Alumni FH UII sangat membanggakan. Mereka sudah menunjukkan kualitas mereka melalui kiprah di masyarakat, baik di tingkat nasional maupun di daerah-daerah di seantero nusantara”, lanjutnya.
Sepanjang 30 menit, Nia dan dua rekannya menjelaskan semua hal tentang FH UII dalam presentasi tersebut. Mulai sejarah berdiri, visi dan misi, program akademik, prestasi mahasiswa dan aktivitas kemahasiswaan, alumni, dan peluang beasiswa yang bisa didapatkan mahasiswa.
Ketua Bidang Promosi, Kerjasama dan Alumni FH UII, Syarif Nurhidayat, menyambut baik agenda promosi semacam ini. “Ini adalah kesempatan yang baik dalam memperkenalkan potensi-potensi masing-masing fakultas dan elemen UII lainnya bagi magi masyarakat. Meskipun terlihat belum maksimal penyelenggaraannya, program seperti ini perlu diadakan setiap tahun”, katanya.
Syarif Nurhidayat yang pada kesempatan ini sekaligus memimpin tim promosi FH UII menilai, beberapa waktu belakangan kegiatan promosi fakultas yang difasilitasi bidang terkait di tingkat universitas sudah membaik. “Kita pasti selalu mendukung dan antusias mengikuti agenda seperti ini”, kata Syarif pada hari terakhir penyelenggaraan UII ODIEX 2014, Kamis (11/12) sore.
Buku Profil Alumni FH UII Turut Dirilis.
Satu “barang baru” yang juga terlihat dipajang di stan FH UII dalam pameran pendidikan, UII ODIEX 2014, adalah buku profil alumni FH UII. Karya yang berjudul lengkap ‘Profil Alumni FH UII yang Mengispirasi’ ini diletakkan diantara buku-buku karya dosen FH UII lainnya. Buku setebal lebih dari 200 halaman ini mencerikan perjalanan hidup 40 alumni FH UII hingga mencapai posisi karir yang membanggakan.
Syarif Nurhidayat menjelaskan, penerbitan buku ini utamanya diperuntukkan kepada mahasiswa FH UII sebagai sarana untuk memperkenalkan alumni dan sekaligus memberi motivasi dalam meningkatkan semangat belajar dan berkompetisi. “Terlepas dari segala kekurangannya, sedikit banyaknya karya ini diharapkan bisa juga menjadi bagian dari promosi kita”, katanya.
TIM FH UII tembus Semifinal International Humanitarian Law Moot Court Competition
TIM FH UII tembus Semifinal International Humanitarian Law Moot Court CompetitionTamansiswa (10/12), Buku dengan judul Konstruksi Baru Budaya Hukum Hakim Berbasis Hukum Progresif karya Dr. M. Syamsudin, SH., MH. dikaji dengan berbagai sudut pandang. Bedah buku ini di laksanakan oleh Pusat Studi Hukum FH UII pada Rabu, 10 Desember 2014 pukul 10.00 WIB di Ruang Sidang Utama FH UII.
Tamansiswa (10/12), Buku dengan judul Konstruksi Baru Budaya Hukum Hakim Berbasis Hukum Progresif karya Dr. M. Syamsudin, SH., MH. dikaji dengan berbagai sudut pandang. Bedah buku ini di laksanakan oleh Pusat Studi Hukum FH UII pada Rabu, 10 Desember 2014 pukul 10.00 WIB di Ruang Sidang Utama FH UII. Hadir sebagai pemateri lain adalah Bambang Sutiyoso, SH., M.Hum. sebagai salah satu pembedah buku tersebut.  Lebih kurang 150 orang terdiri dari dosen dan mahasiswa FH UII maupun peserta dari luar UII turut menjadi peserta.
Dekan FH UII Dr. Aunur Rohim Faqih, SH., M.Hum. memberikan sambutan dan mambuka acara tersebut dengan menyampaikan harapan bahwa dengan bedah buku ini dapat dikaji lebih mendalam terhadap materi buku ini. Buku ini merupakan satu fondasi untuk membuka ranah profil hakim di Indonesia. Dosen lain atau mahasiswa dapat mempelajari dan melanjutkan dengan penelitian lebih lanjut sehingga menumbuhkan pengetahuan baru di bidang hukum. Bahkan temuan-temuan ini dapat menjadi konsep baru untuk merekonstruksi budaya hakim di Indonesia untuk menegakkan hukum yang adil.
Menurut Dr. Syamsudin bahwa pengetahuan dan teori harus digali terus menerus. Ada suatu kondisi dimana sebuah pengetahuan yang sudah basi “expired. knowledge of law” bisa jadi menyebabkan kesalahan praktik dalam pengadilan. Dianalogikan sebagai makanan maka makanan yang sudah kadaluwarsa mengubah manfaatnya menjadi racun. Hal ini harus menjadi perhatikan bagi para ilmuwan hukum sehingga tidak merugikan masyarakat. Oleh karena itu harus dilakukan upaya mencari dan menemukan secara terus menerus nilai-nilai kebenaran dan keadilan hukum yang menjadi dambaan masyarakat. Salah satu inti dari buku ini adalah untuk memahami dan menganalisis permasalahan hukum dan keadilan. Pendekatan sosiolegal dengan mengambil fokus pada kajian budaya hukum hakim dalam penanganan perkara korupsi.
Bambang Sutiyoso, SH., M.Hum. sebagai pembedah menyampaikan apresiasi positif pada buku karangan Dr. M. Syamsudin, SH., M.H. dan mengidentifikasikan menjadi tiga variabel penting, yaitu konstruksi baru, budaya hukum hakim, dan hukum progresif. Relevan sekali ketika melihat kondisi peradilan saat ini yang banyak dipandang sebelah mata oleh masyarakat untuk menyelesaikan persoalan secara adil. Terkait dengan nilai-nilai legalitas, positifistik, normativistik dan kekakuan cara berfikir hakim lainnya yang dianggap membelenggu pola pikir atau mindset hakim dalam memberikan keadilan. Oleh karena itu perlu dikonstruksi kembali pola pikir hakim dengan berbasis pada hukum progresif, yang dapat dimaknai bahwa hukum adalah untuk manusia bukan sebaliknya manusia untuk hukum.
Disampaikan pula oleh Bambang Sutiyoso bahwa latar belakang disparitas putusan hakim. Sebagai contoh putusan hakim pada peradilan umum cenderung lebih meringankan dibandingkan dengan putusan hakim pada perngadilan TIPIKOR. Sedangkan kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat tingkat bawah seperti pamong desa atau lurah tetap di gelar pada pengadilan umum, namun teorinya menggunakan asumsi kasus pengadilan TIPIKOR sehingga diputus lebih berat dari kasus hukum secara umum. Ini yang cenderung menimbulkan pertanyaan benarkah komunitas hakim di kedua lembaga pengadilan tersebut telah membentuk dan mengembangkan polanya sendiri, sehingga membentuk kultur penegakan hukum yang berbeda.
Komentar atas buku tersebut ditutup oleh Bambang Sutiyoso dengan melirik pada beratnya untuk mengimplementasikan rekomendasi dalam buku ini. Terlebih dalam buku ini rekonstruksi yang dimaksudkan meliputi rekonstruksi cara berpikir yang progresif, rekonstruksi metode penafsiran hukum yang progresif dan rekonstruksi etuka profesi hakim yang progresif dalam menjalankan hukum. Menyangkut budaya hukum, pola pikir dan mindset seseorang umumnya merupakan nilai-nilai yang sudah terbentuk dan tertanam lama. Perlu fokus pada masalah serta tindakan yang terus menerus dan berkelanjutan. Dengan didukung oleh semua pemangku kepentingan (stake holder), khususnya political will dari jajaran penegak hukum, terutama di lingkungan Mahkamah Agung dan jajaran pengadilan pada umumnya.
Foto : Dekan FH (Dr. Rusli Muhammad SH MH) dan Ketua MHH PWA DIY (Pandam Nurwulan SH MH) saling bertukar cendera mata pada acara Seminar Regional

Foto : Dekan FH (Dr. Rusli Muhammad SH MH) dan Ketua MHH PWA DIY (Pandam Nurwulan SH MH) saling bertukar cendera mata pada acara Seminar Regional

Tamansiswa (uiinews) Sebanyak seratus peserta seminar regional memadati Ruang Sidang Utama Lantai 3 FH UII Jalan Tamansiswa 158 Yogyakarta. Seminar Regional dengan tema “Penguatan Hak Politik Perempuan Sebagai Hak Asasi ManusiaSeminar Regional” ini terselenggara atas kerjasama Departemen Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum UII dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah’ DIY.

 

Tamansiswa (uiinews) Sebanyak seratus peserta seminar regional memadati Ruang Sidang Utama Lantai 3 FH UII Jalan Tamansiswa 158 Yogyakarta. Seminar Regional dengan tema “Penguatan Hak Politik Perempuan Sebagai Hak Asasi Manusia” ini terselenggara atas kerjasama Departemen Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum UII dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah’ DIY. Kegiatan ini berlangsung setengah hari mulai pukul 09.00 sd 12.00 wib, Senin (9/12) diusung dalam rangka menyongsong dan memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-Dunia yang jatuh pada hari Selasa tanggal 10 Desember 2013 ini.
DR. Rusli Muhammad, SH.,M.H. selaku Dekan FH UII dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Aisyiah DIY yang telah menjalin kerjasama dengan FH UII (cq. Departemen HTN dalam penyelenggaraan Seminar dengan Tema “Penguatan Hak Politik Perempuan Sebagai Hak Asasi Manusia” ini. Lebih lanjut Rusli mengatakan bahwa sebetulnya posisi perempuan saat ini sudah kuat dibandingkan pada jaman nenek moyang atau jaman jahiliyah dahulu. Kalau dulu perempuan bagaikan ‘daun pisang’ dipakai hanya pada musim hujan dan setelahnya dibuang. Namun alhamdulilah sekarang ini posisi perempuan semakin menguat hampir sejajar dengan kaum pria. Bahkan ada pepatah mengatakan bahwa sebuah negara atau keluarga tanpa wanita tiada artinya. Sehingga pada system pemerintahan, posisi perempuan ini diatur dengan undang-undang. Diantaranya Undang-undang No. 10 tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif dan Undang-undang No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik (Parpol) yang mengatur kuota keterlibatan perempuan dalam dunia politik adalah sebesar 30 persen. Namun Rusli juga sedikit menitipkan pesan kepada para peserta yang sebagian besar adalah kaum Hawa ini, bahwa kalau perempuan sudah keluar rumah (entah itu menjadi anggota legislative, menjadi Bupati, Gubernur atau menjalani karier lainnya) harus ekstra berhati-hati, karena mereka itu akan diintai oleh seribu bahkan sejuta gangguan baik berupa gangguan syetan maupun iblis. Sehingga tidak sedikit pula kaum perempuan yang duduk di kursi DPR/MPR maupun menjadi Birokrasi lainnya akhirnya meringkuk di balik jeruji penjara.
Dalam sambutannya Ketua Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pengurus Wilayah Aisyiah ( PWA) DIY, Pandam Nurwulan SH MHum yang dikuatkan oleh Ketua Pengurus Wilayah Aisyiah (PWA) DIY, Hj. Siti Zulaikhah mengatakan bahwa kali ini MHH PWA DIY berhasil mengadakan kerjasama dengan Departemen HTN FH UII dalam bentuk Seminar Regional tema “Penguatan Hak Politik Perempuan Sebagai Hak Asasi Manusia”, terima kasih diucapkan kepada FH UII melalui Departemen HTN yang telah berkenan ikut andil demi terselenggaranya kegiatan ini. Seminar ini diagendakan untuk menyongong dan memperingati Hari HAM se-dunia yang tepatnya jatuh pada besok Selasa (10/12). Dalam kesempatan ini MHH PWA DIY yang mempunyai program unggulan Biro Konsultasi Keluarga dan Bantuan Hukum Nurul Sakinah berniat akan merelounching kegiatan bidang tersebut. Sebab keberadaan biro layanan hokum ini sebenarnya sudah ada sejak tahun kemarin, namun kurang berjalan dengan baik. Sehingga mulai tahun ini 2014 akan diaktifkan kembali keberadaannya, maka dengan mengucapkan ‘Bismillahirrohmanirrohiem’ kegiatan Layanan Biro Konsultasi Keluarga dan Bantuan Hukum Nurul Sakinah dinyatakan dibuka, begitu sambut Ketua PWA DIY mengakhiri paparannya.
Seminar ini menghadirkan tiga nara sumber, diantaranya Dr. Ni’matul Huda SH MHum, dan Dr. Drs. Muntoha SH M.Ag. (keduanya Dosen FH UII) serta Siti Ghoniyatun,SH (Komisioner KPU DIY (Perempuan dalam Realitas Pencalonan Anggota Legislatif dalam Pemilu Tahun 2014)dengan didampingi moderator Sri Hastuti Puspitasari SH MH. (sariyanti)
TIM FH UII tembus Semifinal International Humanitarian Law Moot Court Competition
TIM FH UII tembus Semifinal International Humanitarian Law Moot Court CompetitionPrestasi mahasiswa FH UII di kancah Nasional, yaitu The 2014 Indonesian National Round of International Humanitarian Law Moot Court Competition patut dibanggakan. Tim Lomba FH UII berhasil menyabet dua penghargaan Tim dan satu penghargaan Individu. Penghargaan Tim diterima sebagai Semifinalis dan Achivement Spirit of the Moot Court.

Satu lagi prestasi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia di kancah Nasional, yaitu The 2014 Indonesian National Round of International Humanitarian Law Moot Court Competition. Tim Lomba FH UII berhasil menyabet dua penghargaan Tim dan satu penghargaan Individu. Penghargaan Tim diterima sebagai Semifinalis dan Achivement Spirit of the Moot Court. Sementara penghargaan individu diterima oleh anggota Tim, Fasya Addina sebagai Second of Best Oralis.

Kompetisi diselenggarakan di Jakarta, 28-30 November 2014 oleh ICRC dan ISIL. Kompetisi ini dilaksanakan secara reguler dilaksanakan setiap tahun. Tahun ini merupakan pertama kali FH UII menjadi peserta kompetisi ini.

Tim FH dikoordinasikan melalui UKM Student Assosiation of International Law (SAIL) LEM FH UII, dibawah koordinasi Uni Tsulasi Putri. Turut berangkat ke Jakarta dalam satu Tim, Fasya Addina sebagai anggota Tim, sebagai pendamping Ibu Sefriani, SH., M.Hum, dan Meiske Iriyani, dengan dua official, Haikal Al Asyari dan Yusuf Ali.

International Humanitarian Law Moot Court kali ini mengetengahkan kasus pelanggaran hukum Perang. Tim harus menyusun draft tuntutan dan pembelaan yang akan diadu antar Tim. Setiap Tim menghadapi paling tidak empat tim lawan untuk masuk babak Semi Final.

Kita patut bersyukur atas capaian yang sudah diperoleh. Selamat sekali lagi kepada Tim yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan diri dalam berlatih, terimakasih kepada para pendamping yang telah membantu Tim dalam menyiapkan berkas maupun pada tahap latihan.

Capaian kali ini dianggap cukup memuaskan karena merupakan pertama kalinya Tim FH UII mengikuti competisi ini. Sehingga ke depan, diharapkan akan bisa mencapai hasil yang lebih maksimal dengan bekal pengalaman saat ini. Amin.