Ngabuburit Bareng Ust. Imam Mujiono, Drs., M.Ag.

Ngabuburit bersama Keluarga Besar FH UII

Tamansiswa (25/05) Fakultas Hukum UII menyelenggarakan acara buka bersama Jumat, 25 Mei 2018 di Ruang Sidang Utama Lt. Fh UII Jl. Tamansiswa 158 Yogyakarta. Buka bersama diisi dengan pengajian dengan pembicara Ust. Drs. Imam Mujiono, M.Ag. Hadir dalam pengajian dosen, tenaga kependidikan, perwakilan lembaga mahasiswa, dan purna tugas baik dosen maupun tendik.

Dalam sambutannya Dekan FH Dr. Aunur Rohim Faqih, S.H., M.Hum. menyampaikan doanya, “semoga keluarga besar FH UII senantiasa diberikan barakah Allah SWT, diberikan maghfirah, dan diberikan afuwun pada Ramadhan 1439H. Dan dapat mengejowantahkan ketaqwaan yang diberikan Allah SWT  dalam ramadhan ini maupun selepasnya.” Aamiin.

Ust. Imam Mujiono menyampaikan tema komitmen kepada Al-Quran. Dalam bukan Quran ini seberapa sering kita membaca Al Quran. Dalam Al-Quran disebutkan secara berulang-ulang beberapa kata kunci. Seperti addunya disebut 115 kali, al akhirah sebanyak 115 kali, kata annar ada 88 kali, al jannah juga disebut 88 kali. Juga ada kata al iqam ada 117 kali namun al jannah ada 234 kali. Kata ampunan 2 kali lebih banyak daripada hukuman. Hal itu menandakan bahwa dalam Islam jauh mengedepankan rasa maaf daripada bentuk-bentuk hukuman. Selain itu arrijal ada 46 kali sedang annisa ada 23 kali selaras dengan jumlah cromosom laki-laki sebanyak 46 sedangkan cromos wanita 23. Itukah keajaiban Al-Quran banyak menunjukkan informasi yang baru ditemukan oleh manusia di abad 20 an ini.

Ada perbedaan mencolok dalam kehidupan masyarakat barat dan timur. Jika dilihat di negara-negara barat, sedemikian tercermin nilai-nilai islam. Kebersihannya, keamanannya, ketertibannya, keteraturannya, dan bahkan demonstrasi dalam menyampaikan protes dan aspirasi berjalan aman dan bersih. Namun di negara timur yang relatif sebagai negara muslim, justru hal tersebut saat ini masih belum sepenuhnya tercermin kehidupan dan perilaku Islam. Negara-negara yang masuk negara terbersih yang masuk kualifikasi justru negara-negara barat. Hal itu dikemukakan oleh Sech Mochammad Abduh sepulang dari Prancis. Dia mengatakan “I went to the west, I show Islam nut no moslem.”

Perilaku disiplin, taat peraturan, bersih yang ditunjukkan oleh masyarakat barat merupakan satu perilaku yang harus dicontoh. Walupun tidak digerakkan oleh ruh Islam namun perlu menjadi bahan muhasabah. Bagaimana sedemikian baiknya tuntunan Islam namun belum bisa dipraktikkan dengan baik.

Dalam sebuah penelitian timbul pertanyaan mengapa orang muslim terbelakang, sementara orang-orang non muslim lebih maju. Barat maju karena meninggalkan kitab sucinya dan mengambil nilai-nilai Quran. Sedangkan masyarakat muslim mengalami kemunduran karena meninggalkan kitab sucinya dan mengamalkan prilaku dan budaya barat sebuah kesimpulan Muhammad Sayid Ridho, kata Ust. Imam Mujiono.

Selepas pengajian Ust. Imam Mujiono yang menekankan bagaimana warga FH UII khususnya, mampu memberikan amal nyata. Salah satunya adalah dengan memberikan santunan kepada anak yatim. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW menggambarkan antara aku (Rasulullah SAW) dengan anak yatim bagaikan jari-jari yang saling berdempetan.  Apabila kita menyayangi anak yatim, memberikan santunan, memberikan kebutuhan hidupnya seperti tempat tinggal, pendidikan dan kebutuhan lainnya maka kita juga akan didekatkan kepada Rasulullah SAW kelak di hari akhir dan diberikan maunah ketika di dunia. Demikian kalimat penutup Ust. Imam Mujiono dalam pengajian tersebut.

Pengajian ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Ust. Imam Mujiono, Drs., M.Ag. yang kemudian dilanjutkan ramah tamah dan buka bersama.