Tag Archive for: Agus Triyanta

Tamansiswa (01/09) Takmir Masjid Al-Azhar FH UII menyelenggarakan acara SEmarak Idul Adha dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan mulai dari semarak takbiran, penyelenggaraan shalat Ied, dan Penyembelihan Qurban dari 31 Agustus 2017 s.d. 01 September 2017 di Kampus FH UII Jl. Tamansiswa 158 Yogyakarta. Read more

(Tamansiswa 01/09 )  Takmir Masjid Al-Azhar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan acara Semarak Hari Raya Idul Adha 1438 H dengan temaa “Qurban Tanda Cinta, Tanda Taat, dan Tanda Kepekaan Sosial”  sebagai wujud pengabdian kepada Allah untuk menjadi seorang manusia yang Rahmatanlil ‘Alamin, rahmat bagi Alam Semesta.  Hakikatnya pengabdian seorang hamba yang sungguh-sungguh tidaklah mudah, karena membutuhkan pengorbanan yang sangat berat. Sebagaimana kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail. Sebagaimana firman Allah SWT: Read more

Cik Di Tiro (UII News). Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UII pada bulan Syawwal 1438H/Juli 2017M mendapatkan berita gembira dengan dikeluarkannya 1653/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2017 tentang Penetapan Status Akreditasi Program Studi Magister Kenotariatan dengan nilai B (terakreditasi) Periode 1 Juni 2017 s/d 30 Mei 2022. Dr. Ridwan, SH., M.Hum. dan Drs. Agus Triyanta, S.H., M.A., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan dan Direktur Pasca Sarjana mendapatkan berita baik tersebut pada 23 Syawwal 1438H/16 Juli 2017M melalui portal BAN PT di banpt.or.id. Read more

Tamansiswa (7/5), Puncak Milad UII ke 74 Fakultas Hukum menyelenggarakan acara jalan santai dan family gathering bersama seluruh dosen, tendik seluruh unit di FH, perwakilan alumni, purna tugas, perwakilan mahasiswa, dan perwakilan masyarakat sekitar Ahad, 7 Mei 2017 dimulai jam 07.00 s.d 10.30 WIB. Read more

Pascasarjana FH Gelar Workshop Kurikulum Kenotariatan
Pascasarjana FH Gelar Workshop Kurikulum KenotariatanJogja Neo+, (11/2) Dengan dibukanya program Magister Kenotariatan (MKn), Pascasarjana FH UII dirasa perlu untuk meningkatkan kompetensi para Dosen pengampu Kenotariatan. Sejalan dengan hal ini, pascasarjana FH UII menyelenggarakan Workshop Kurikulum “ Membangun Profesionalisme Notaris Melalui Pendidikan yang Berkarakter”.
Pascasarjana FH Gelar Workshop Kurikulum KenotariatanJogja Neo+, (11/2) Dengan dibukanya program Magister Kenotariatan (MKn), Pascasarjana FH UII dirasa perlu untuk meningkatkan kompetensi para Dosen pengampu Kenotariatan. Sejalan dengan hal ini, pascasarjana FH UII menyelenggarakan Workshop Kurikulum “ Membangun Profesionalisme Notaris Melalui Pendidikan yang Berkarakter” pada tanggal 11 Februari 2016/ 1 Rabi’ul Akhir 1437 H di Neo+ Awana Hotel, Yogyakarta.
Hadir selaku pemateri pada workshop tersebut dianataranya adalah, Ikhwanul Muslimin, SH., M.Kn, Dr. Ridwan, SH., M.Hum, Dr. Bambnag Sutiyoso, SH., M.Hum, Drs. Agus Triyanta, MA., MH., Ph.D dan Moderator Pandam Nurwulan, SH., M.Kn.
Ikhwanul Muslimin, SH., M.Kn dalam presentasinya yang mengusung tema‘ Mewujudkan Pendidikan Notaris yang mampu merespon Peluang dan tantangan “ menyampaiakan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pendidikan notaris, diantaranya adalah Profesionalitas, Integritas dan Moralitas. Beliau menyampaikan bahwa segi profesionalitas dapat menciptakan kualitas sikap para lulusan terhadap profesi notaris serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dari segi Integritas, beliau menyampaikan bahwa para lulusan dapat bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan sulit untuk melakukan ini. Terakhir beliau menyampaikan dari segi moralitas yang merupakan ajaran tentang baik buruk yang diterima menurut umum/ masyarakat/ ajaran agama mengenai perbuatan, sikap, budi pekeri, mental yang membuat seseorang berani, bersemangat dan berdisipli. .

Selasa, 2 Desember 2008 merupakan hari yang istimewa bagi pak Agus, begitulah panggilan akrabnya, karena pada hari itu gelar doktor berhasil di raihnya di International Islamic University of Malaysia (IIUM). Tak tanggung-tanggung waktu yang ditempuh kurang dari tiga tahun. Dengan keberhasilannya itu, dosen yang murah senyum ini merupakan orang Indonesia paling cepat yang berhasil menyelesaikan program doktor di perguruan tinggi tersebut.

Selasa, 2 Desember 2008 merupakan hari yang istimewa bagi pak Agus, begitulah panggilan akrabnya, karena pada hari itu gelar doktor berhasil di raihnya di International Islamic University of Malaysia (IIUM). Tak tanggung-tanggung waktu yang ditempuh kurang dari tiga tahun. Dengan keberhasilannya itu, dosen yang murah senyum ini merupakan orang Indonesia paling cepat yang berhasil menyelesaikan program doktor di perguruan tinggi tersebut.

Dengan tambahan satu doktor yang diraih oleh Drs. Agus Triyanta, MA, MH, Ph.D, saat ini dosen fakultas hukum UII yang bergelar doKtor  berjumlah 15 orang. Diperkirakan dalam jangka waktu satu tahun ke depan, terdapat sekitar 7 orang dosen yang meraih gelar doktor di dalam maupun di luar negeri. Tentu saja, hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi fakultas hukum khususnya dan UII umumnya.

Agus Triyanta, Ph.D  berhasil mempertahankan disertasinya berjudul, “The Implementation of Shari’ah Compliance in Islamic Banking: A Comparative Study Between Malaysia and Indonesia” di hadapan Tim Penguji antara lain Asst. Prof. Dr. Muhammad Deen M. Napiah (penguji eksternal dari University of Brunei), Asst. Prof. Dr. Abdurrahman Haji Haki (penguji Internal dari IIUM), Prof. Dr. Nik Kamal Nik Mahmud, Assoc. Prof. Dr. Na’imah Amin, dan Asst. Prof. Dr. Rusli Hasan.

Berdasarkan hasil kajiannya tentang implementasi kepatuhan syariah dalam perbankan islam di Malaysia dan Indonesia, Agus Triyanta menemukan; (1) dalam praktik perbankan, isu atau kasus tentang pelanggaran atas kepatuhan syariah masih banyak dijumpai; (2) baik Indonesia maupun Malaysia belum ada perangkat hukum yang memadai untuk mengatur shariah governance (standar operasionalisasi yang mengacu pada syariah), meski peraturan kedua Negara tersebut menyebutkan bahwa operasionalisasi perbankan harus berlandaskan syariah; (3) perlunya reposisi shariah auditor untuk menjamin independensi dalam pengawasan; dan (4) perlu adanya harmonisasi fatwa tentang perbankan syariah yang dapat diadopsi secara internasional.Atas temuannya itu, Tim penguji sepakat menyarankan agar disertasinya itu diterbitkan di Malaysia karena isinya memuat hal-hal baru dalam kajian perbankan islam. Di sampang itu, Tim Penguji juga menyarankan agar bab 2 dan bab 4 dari disertasi Agus Triyanta, Ph.D diterbitkan di Jurnal Internasional. (Mahrus).